“Diang Angon” menjadi salah satu potret tradisi perdesaan yang kental dengan menggembala. Anak-anak belia dididik menjadi pribadi giat dengan mengakrabi binatang ternak. Tidak hanya “angon”, masyarakat desa juga terbiasa menyulutkan “diang” untuk mengusir nyamuk dan lalat yang menghinggapi tubuh ternak. Kedua kearifan lokal ini lalu diwariskan secara turun-temurun pada generasi.
Ketersediaan
#
Perpustakaan SMPN 210 Jakarta (300-399)
398.209 598 HAN d C.1
EB00016
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
398.209 598 HAN d
Penerbit
Jakarta :
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.,
2018