“Diang Angon” menjadi salah satu potret tradisi perdesaan yang kental dengan menggembala. Anak-anak belia dididik menjadi pribadi giat dengan mengakrabi binatang ternak. Tidak hanya “angon”, masyarakat desa juga terbiasa menyulutkan “diang” untuk mengusir nyamuk dan lalat yang menghinggapi tubuh ternak. Kedua kearifan lokal ini lalu diwariskan secara turun-temurun pada generasi.
Cerita berjudul “Asal-Usul Nama Banjar Angkah atau Legenda Gok Rangsasa” adalah cerita yang sudah ada sejak dahulu pada penuturnya. Penulis adalah salah seorang warga asli tempat cerita itu berada. Cerita yang penulis dapatkan dari para orang tua lalu penulis ceritakan kembali dengan kata-kata dan kreasi sendiri.
Cerita yang berjudul “Aji Batara Agung dengan Puteri Karang Melenu” diawali dengan kehidupan di sebuah negeri tersebutlah seorang petinggi sangat dihormati dan disegani oleh penduduk setempat. Orang Kutai menyebut petinggi itu Petinggi Jaitan Layar, dan istrinya bernama Nyai Minak. Meskipun usia sudah tua, Petinggi Jaitan Layar belum dikaruniai seorang anak, atas kehendak Dewata permohonan …